Monday, February 16, 2009

Di Balik Mas Kawin

Perkawinan merupakan pengatur kelakuan manusia yang bersangkut-paut dengan kehidupan seksnya, ialah kelakuan-kelakuan seks, terutama persetubuhan (Koenjtjaraningrat dalam Sugeng Pujilaksono, 2006 : 42)
Bruidschut atau Mas Kawin adalah sejumlah harta yang oleh pihak laki-laki diberikan kepada kaum kerabat gadis dengan tujuan untuk memuaskan hati mereka dan meredamkan rasa dendam, karena salah seorang gadis diantara mereka dilarikan atau bruidschaking (melarikan anak gadis). Jika tidak demikian, setiap laki-laki yang hendak menjadikan seorang gadis sebagai calon isterinya harus mendatangi dan berdiam dirumah keluarga gadis itu. (Dr. Hans J. Daeng, 2000 : 4).
Mas kawin (bride price) dalam bahasa Nias disebut beruli niha; Batak Toba pongoli, boli, buhor; di Ambon disebut welin; patuku di Bali; tukon di Jawa; coi di Donggo Sumbawa Timur, huba di Halmahera, belis di Manggarai Flores Barat yang kesenuanya berarti beli. Mas kawin merupakan sejunlah harta/materi yang diberikan laki-laki kepada perempuan yang akan dinikahinya dan atau kepada kerabatnya. Substansi pemberian mas kawin berasal dari anggapan untuk mengganti kerugian pihak perempuan. Kerugian yang dimaksud tidak semata-mata dalam hal perawatan, pengasuhan dan pendidikan, tetapi lebih pada pertimbangan, bahwa keluarga menjadi kehilangan potensi tenaga kerja. Dengan demikian apabila seseorang perempuan dikawini oleh seorang lelaki, maka keluarganya akan mengalami kerugian. (Sugeng Pujilaksono, 2006 : 61).
Menurut G. A. Wilken (dalam Sugeng Pujilaksono, 2006 : 61), mas kawin/Bruidschut adalah harta yang oleh pihak laki-laki diberikan kepada kaum kerabat gadis dengan tujuan untuk memuaskan hati mereka dan meredam rasa dendam, karena salah seorang gadis diantara mereka dilarikan atau melarikan anak gadis mereka (bruidschaking). Jika tidak demikian, setiap laki-laki yang hendak menjadikan seorang gadis sebagai calon isterinya harus mendatangi dan berdiam dirumah seorang gadis.

Di Balik Mas Kawin Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Roni

0 comments: